Selasa, 09 April 2013


PREDIKSI PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) DENGAN MENGGUNAKAN DECISION TREE
Angga Yoga Siswanto
2009 51 143
Teknik Informatika
Universitas Muria Kudus
http://angga-ti.blogspot.com

Abstrak

TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mikobakterium tuberklosa. Penyakit ini sering menyerang pada usia 15 – 35 tahun. Dan penyakit ini juga menyerang siapa saja. Penyakit ini dapat menular dengan mudah, karena bakteri yang ada pada penyakit ini dapat menular melalui udara. Dari udara inilah yang akhirnya menginfeksi saluran pernafasan kita sehingga kita bisa tertular penyakit TBC.
Sebagai contoh,ketika sesseorang yang telah menderita penyakit TBC lalu ia bersin atau batuk pada tempat umum, yang kemudian bakteri yang membawa penyakit tersebut akhirnya terbang melalui udara dan ada orang lain ditempat tersebut yang menghirupnya maka orang yang telah menghirup udara yang mengandung bakteri tersebut secara tidak sengaja telah terinfeksi penyakit TBC. Meskipun tidak secara langsung penyakit ini dapat terlihat karena bakteri mikobakterium tuberklosa menginfeksi secara perlahan bagian pernafasan kita yang terutama pada bagian paru-paru.
Oleh karena itu perlu dilakukan adanya tindakan sebagai pencegahan meningkatnya penderita TBC. Pada tugas akhir ini dibuat suatu model sistem pendukung keputusan pendeteksi penyakit TBC dengan menggunakan metode decision tree. Sistem ini dapat digunakan dengan mudah, dengan hanya menggunakan microsoft exel dan visual basic dengan hanya menekan tombol prediksi dan kemudian akan muncul hasil prediksi penderita penyakit TBC. Setelah diuji dan dianalisis dengan data training menghasilkan nilai rata-rata akurasi mencapai 90%.

Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Metode Decision Tree, TBC


I.                Latar Belakang
TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja. Penyakit ini menyerang bagian pernafasan kita yang mana paru-paru adalah organ utama yang diserang. TBC dapat menular melalui udara sebagai alat pencemaran utama, selain dari faktor udara penyakit ini juga bisa menyebar melalui lingkungan yang lembab, kurangnya sirkulasi udara didalam ruangan, kurangnya sinar matahari. Adanya lingkungan yang lembab dapat mempengaruhi perkembangan bakteri penyebab penyakit TBC. Kurangnya sirkulasi udara dapat menghambat pertukaran udara yang masuk, sehingga kemungkinan udara yang telah mengandung bakteri dapat terhirup oleh orang lain. Kurangnya sinar matahari juga dapat membantu penyebaran bakteri karena ruangan yang kurang terkena sinar matahri jadi akan terasa lembab dan selain itu bakteri TBC dapat mati jika terkena sinar matahari.
Dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan telah ditemukan gejala-gejala bagi penyakit TBC.
Berikut gejala penyakit TBC pada umunya :
-        Keluar keringat pada malam hari
-        Perasaan terasa lemah, dan lesu

-        Berat badan menurun
-        Sering terkena flu yang bersifat hilang timbul
-        Batuk lebih dari 3minggu dan kadang berdarah
-        Sering mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama
-         
Metode decisiontree ini dipilih karena untuk menentukan pendeteksian penyakit TBC pada seseorang. Metode ini bekerja dengan mengubah data menjadi pohon keputusan (decisiontree) dan aturan-aturan keputusan (rule). Sehingga dapat menentukan permasalahan dan dapat mengambil keputusan.

II.              Studi Pustaka
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja. Faktor yang dapat mempengaruhi seseorang terkena TBC adalah adanya lingkungan yang lembab, kurangnya sirkulasi udara dan kurangnya sinar matahari dalam ruangan. Metode decisiontree yang digunakan dapat mengubah data menjadi pohon keputusan (decisiontree) dan aturan-aturan keputusan (rule).
Dari aturan penentuan decisiontree terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penentuannya. Data dinyatakan dalam bentuk tabel dengan atribute dan record. Atribute menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria dalam pembentukan tree, attribute sendiri memiliki nilai-nilai yang dinamakan instance.
Langkah pertama adalah dengan penentuan entropi, yakni entropi terkecil yang menjadi node awal untuk mengubah data tabel menjadi tree.
 


III.            Uji coba dan Pembahasan
Data sampel yang digunakan untuk menentukan preddiksi penyakit TBC.

 





Penentuan etropi terkecil sebagai node awal dalam pembuatan pohon.


Tree yang diperoleh dari node awal



Dengan cara yang sama kemudian dapat dilakukan penentuan leafnode atau node selanjutnya. Yang dapat dicari dengan menurunkan attribute yang memiliki hasil (+) dan (-) bagi penderitanya. Dan juga dapat menentukan hasil tree yang terahir sebagai acuan dalam pembentukan rule.







Dari tree yang telah dibuat dapat diperoleh rule untung menghitung prediksi penyakit TBC pada sistem. Dan prediksi penyakit pada sistem mempunyai nilai rata-rata akurasi sebesar 90% dan nilai eror sebesar 10%.



IV.            Kesimpulan
Dari sampel data yang diperoleh telah menghasilkan beberapa rule yang dipakai untuk menentukan prediksi penyakit TBC yang  mempunyai akurasi 90% dan eror sebesar 10% untuk data training yang telah dipakai untuk menguji dan 80% dan eror sebesar 20% untuk data testing yang baru dimasukkan setelah sistem selesai diuji.



Selasa, 30 Oktober 2012

Penggunaan Sistem Pakar dalam Pengembangan portal Informasi
untuk Spesifikasi Jenis Penyakit Infeksi


1. Pendahuluan
Jika kita mengamati kehidupan sehari-hari di masyarakat, rupanya bukan hanya
faktor pendidikan, ekonomi, dan budaya saja yang menjadi masalah besar bagi
masyarakat saat ini. Ternyata faktor sosial yang menyangkut taraf kesejahteraan,
dan kesehatan masyarakat merupakan masalah yang jauh lebih penting untuk
diperhatikan. Karena seperti kita ketahui bahwa taraf kesejahteraan hidup sangat
berdampak pada tingkat kesehatan dari masyarakat itu sendiri.
Dengan kata lain, bagi mereka yang hidup dengan taraf kesejahteraan baik, pola
hidup serta kesehatan mereka cenderung lebih terjaga, sedangkan bagi mereka yang
hidup dengan taraf kesejahteraan kurang, mereka biasanya kurang peduli atau
bahkan tidak menjaga pola hidup dan kesehatan mereka.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dengan mengandalkan kemajuan di bidang
teknologi dan informasi, kiranya pengembangan sebuah “Portal Informasi” dan
“Sistem Pakar untuk spesifikasi jenis penyakit” menjadi sangat penting guna
memberikan sosialisasi kepada masyarakat menyangkut dunia kesehatan,
memberikan bekal pengetahuan dan pembelajaran, serta memberikan motivasi
akan pentingnya peningkatan kesehatan bagi masyarakat.
Pemilihan domain masalah menyangkut jenis penyakit-penyakit infeksi sebagai
sampel penelitian pada Portal Informasi dan Sistem Pakar bidang medis ini adalah
kenyataan bahwa penyakit-penyakit infeksi merupakan jenis penyakit yang cukup
berbahaya dan mengancam jiwa manusia, sehingga perlu secara cepat dan tepat
ditanggulangi.

2. Identifikasi Masalah
Secara garis besar permasalahan yang harus dihadapi adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan masyarakat akan sarana informasi kesehatan, khususnya
menyangkut penyakit-penyakit berbahaya, seperti penyakit infeksi.
b. Kebutuhan masyarakat akan sarana pembelajaran yang efektif mengenai dunia
kesehatan.
c. Kebutuhan masyarakat akan sarana konsultasi, yang dapat membantu
mengidentifikasi dini penyakit-penyakit berbahaya, seperti halnya penyakit
infeksi.
d. Kebutuhan pemerintah atau instansi kesehatan lainnya terhadap sarana
sosialisasi, dan penyuluhan kesehatan.
e. Pengetahuan masyarakat yang sangat terbatas mengenai dunia kesehatan,
menyebabkan kelalaian, dan tingkat kesehatan di masyarakat semakin
menurun.
f. Ketidak-waspadaan masyarakat terhadap penyakit-penyakit berbahaya, dapat
menyebabkan terlambatnya penanggulangan penyakit tersebut, sehingga
berdampak pada keselamatan jiwa masyarakat itu sendiri.

3. Tujuan Penelitian
a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan menciptakan sebuah sarana
penyampaian informasi dan pembelajaran yang efektif menyangkut dunia
kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan penyakit-penyakit infeksi.
b. Memahami dan memperoleh model pengetahuan untuk spesifikasi jenis
penyakit-penyakit infeksi.
c. Membantu dalam melakukan identifikasi penyakit infeksi secara dini, melalui
pengolahan komputer, sehingga penanganan lebih lanjut terhadap penyakit
tersebut dapat dengan cepat dilakukan.
d. Memberikan gambaran secara umum, penjelasan, dan bila diperlukan dapat
menyampaikan asumsi-asumsi kepada masyarakat menyangkut penyakit-penyakit infeksi.
e. Pada kondisi tertentu dapat dinilai lebih mengefesiensikan waktu dan
menghemat biaya, jika dibandingkan menggunakan tenaga medis atau
peralatan medis secara langsung.

Senin, 22 Oktober 2012

Mengatasi Komputer Yang Tiba-tiba Mati Sendiri

Mengapa komputer mati sendiri? caritahu penyebabnya agar bisa mengambil tindakan perbaikan dengan tepat. Komputer mati sendiri maupu laptop atau netbook mati sendiri penyebabnya adalah hampir sama. Semua perangkat komputer kalau tidak digunakan sesuai dengan prosedur maka kemungkinan komputer mati sendiri bisa saja terjadi kapan saja.

Apa Penyebab Komputer Mati Sendiri

Penyebab komputer mati sendiri ini harus diketahui agar komputer maupun laptop yang digunakan tidak menjadi rusak fatal bahkan tidak bis adigunakan lagi. Kerusakan yang terjadi seperti komputer mati sendiri diakibatkan oleh pemakain komputer, laptop yang berlebihan serta akibat dari debu yang melekat pada komponen pendingin komputer.
Untuk kerusakan komputer mati sendiri tiba-tiba, anda harus mencaritahu dimana letak kesalahan sehingga komputer anda mati sendiri. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi komputer mati sendiri.
  1. Cek kabel power yang terhubung ke listrik, biasanya kabel power bisa saja longgar sehingga tidak mampu mengirimkan daya listrik ke bagian power supplu komputer. Kecangkan kabelnya, bila kabelnya sedikit longgar sebaiknya ganti kabel power yang benar-benar pas dengan konektor pada power supply (komputer desktop). Untuk komputer jenis laptop, tidak perlu cek kabel ke listri karena laptop menggunakan battery, kecuali anda tidak menggunakan battery atau battery laptop sudah tidak menyimpan arus.
  2. Buka casing CPU dan raba pada bagian pelat pendingin prosesor dan chipset, apakah terasa panas berlebih? bila ya maka istirahatkan komputer anda sejenak, setelah dingin barulah bersihkan kipas dan pelat pendingin dari debu yang menempel.
  3. Cek tegangan listrik, apakah tegangan listrik saat komputer mati adalah normal atau sedang tidak stabil, kalau tidak stabil sebaiknya jangan menggunakan komputer dulu. Kalaupun digunakan harus menggunakan stavolt sebagai pelinding komputer.
  4. Bersihkan komponen lain yang melekat pada motherboard dari debu kemudian pasang kembali komponen tersebut pada tempatnya masing-masing.
  5. Lakukan pembersihan secara rutin pada bagian pendingin komputer.

Jumat, 06 Juli 2012

Laporan PKL


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Sebagai sebuah organisasi instansi pemerintah, Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara semakin dituntut untuk memperlihatkan keberhasilan pencapaian tugas pokok dan fungsinya. Keberhasilan sebuah organisasi akan banyak dipengaruhi oleh kemampuannya untuk menyampaikan informasi secara terbuka, seimbang dan merata bagi semua pihak yang berkepentingan. Penyampaian informasi kinerja ini dimaksudkan sebagai pengungkapan capaian kinerja instansi pemerintah dalam satu tahun anggaran berdasarkan komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut untuk mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Dinas pengelolaan kesehatan seluruh daerah Jepara mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintah daerah di bidang pengelolaan kesehatan seperti pengelolaan JAMKESMAS, JAMKESMASDA pasien rawat inap, pasien rawat jalan, pengobatan di Puskesmas induk . Salah satu tugas tersebut menurut ketentuan di Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara yaitu penyelenggaraan manajemen kesehatan yang struktural.
Beberapa kewajiban yang harus di laksanakan DKK Jepara adalah mengurus dan bertanggung jawab atas pengelolaan bidang kesehatan seluruh kabupaten Jepara.
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara merupakan salah satu pekerjaan pada bagian pengelolaan kesehatan pada semua instansi kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit seluruh kabupaten Jepara yang salah satunya memiliki tugas untuk menangani pasien, adapun berkaitan tentang  bidang kesehatan, pengelolaan rumah sakit.
Adapun bidang-bidang pada DKK Jepara meliputi Bidang Ketenagakerjaan, Bidang Renval, Bidang Farmasi, Bidang Pembantu Umum, Bidang Jamkesmas, Bidang Jamkes Laboratorium, penanganan pasien.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka, penulis menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL) yang berjudul “Analisa Sistem Informasi Kesehatan(SIK) Pada Penerimaan Pasien Masuk Berobat di Puskesmas”.

1.2    Batasan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan disajikan dalam laporan ini yaitu mengenai Analisa Sistem Informasi Kesehatan pada Pasien Masuk Berobat di Puskesmas Jepara. Sistem informasi ini memiliki berbagai arah pengembangan, namun akan dibatasi pada beberapa hal, antara lain:
1.    Pengelolaan data  pada pasien masuk berobat pada PUSKESMAS Induk atau yang sering disebut juga dengan SIMPUS(Sistem Informasi Manajemen PUSKESMAS) yang akhirnya disampaikan pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara.
2.    Pengelola sistem dibatasi inputannya mengenai pasien masuk berobat.

1.3    Perumusan Masalah
Dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini agar tidak menyimpang dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merumuskan masalah yang sesuai dengan pembahasan yaitu mengenai “Analisa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) pada  penerimaan pasien masuk di PUSKESMAS (Sistem Informasi Manajemen PUSKESMAS)” Kabupaten Jepara yang mana nantinya semua data yang masuk akan disampaikan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. maka  penulis merumuskan permasalahan yang akan di bahas meliputi :
1.    Bagaimanakah pemakaian sistem yang ada dalam mengelola data pasien yang datang berobat ke PUSKESMAS?
2.    Berupa apakah keluaran yang akan diterima baik oleh pasien ataupun Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara?

1.4    Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Setiap penulisan laporan mempunyai suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai. Tujuan dan kegunaan penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi khususnya tentang penggunaan atau pemanfaatan jaringan komputer sebagai proses penunjang kestabilan dan efisiensi dalam bekerja di PUSKEMAS Jepara.
2.    Dengan memahami Sistem Informasi Manajemen PUSKESMAS yang ada pada PUSKESMAS Jepara maka akan memudahkan dalam penyelesaian permasalahan dan bahkan dapat mendorong kita untuk mencoba mengembangkan sistem yang dipakai.
3.      Memperkenalkan manfaat komputer sebagai sarana untuk Resource Sharing dan juga memungkinkan pengguna untuk memproses penyimpanan dan pengelolaan data agar berlangsung secara cepat dan efisien.
4.    Diharapkan mahasiswa peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) bisa lebih memahami teknologi informasi dan dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan di lingkungan.

1.5    Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1.5.1        Bagi Mahasiswa
a.    Praktek Kerja Lapangan ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa di dalam lingkungan pekerjaan.
b.    Sebagai sarana untuk mengenal lingkungan kerja di masa yang akan datang.
c.    Mahasiswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan instansi dan juga dapat mematuhi peraturan di instansi tersebut.
d.   Sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan yang belum di kuasai oleh mahasiswa selaku peserta Praktek Kerja Lapangan.

1.5.2        Bagi Program Studi Teknik Informatika
Sebagai sarana untuk mengevaluasi materi perkuliahan yang sudah diterapkan di perguruan tinggi dan sebagai masukkan untuk perguruan tinggi apabila materi yang sudah diterapkan tidak sesuai dengan instansi selaku tempat pelaksanaannya Praktek Kerja Lapangan.

1.5.3        Bagi DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEPARA
Merupakan sarana penghubung antara DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEPARA dengan Unversitas Muria Kudus selaku tempat perkuliahan bagi mahasiswa atau peserta Praktek Kerja Lapangan dan sebagai masukkan untuk DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEPARA apabila masih ada proses pembelajaran dalam Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa yang belum baik supaya dapat menjadikan maklum dan dapat membantu menemukan solusi yang tepat agar menjadi lebih baik untuk proses pembelajaran di masa yang akan datang.